Rabu, 14 Januari 2015

Liburan Natal di Bali, Wajib ke Dreamland


Ke Bali pada liburan Natal ini? Jangan lewatkan Pantai Dreamland. Alamnya yang cantik bisa membuat liburan Anda sempurna!

Saya lupa, hari itu hari keberapa kami berada di Pulau Bali dalam rangkaian liburan selama satu minggu di Pulau Bali dan Lombok yang saya gagas bersama tiga orang teman lain yaitu Adam, Hendry dan Ridho. Hari itu, tujuan kami adalah tempat wisata yang ada di bagian selatan Pulau Bali.

Setelah melihat-lihat tempat apa saja yang ada di bagian selatan melalui peta wisata Bali yang kami download dari berbagai sumber di internet, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Uluwatu (komplek pura maupun pantainya), Pantai Dreamland dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sebelum memasuki komplek Taman GWK, sebagaimana urutannya dari Uluwatu kami singgah dulu Pantai Dreamland yang ternyata harus melewati sebuah komplek aneka rupa jenis bangunan untuk sampai ke sana.

Sebelum sampai di pantai yang masih terkesan sepi ini, kami sempat berapa kali bertanya kepada siapa pun yang kami temui. Mengandalkan GPS dan melihat-lihat penunjuk jalan yang sudah lengkap di Bali, bertemu juga kami di pantai yang kadang kala disebut New Kuta Beach itu.

Sekalipun harus melewati megahnya komplek aneka rupa bangunan, tapi di Pantai Dreamland belum banyak berdiri villa berduri. Untuk masuk area pantai ini pun cukup hanya membayar Rp 5.000 untuk biaya parkir motor roda dua, begitu tulisan di karcis yang kami terima.

Setelah sedikit agak kecewa dengan pantai lain yang ada di Bali yang ternyata tergolong biasa saja, akhirnya kekecewaan itu sedikit terobati manakala kami tiba di pantai yang satu ini. Hari itu air laut di pantai ini cukup tenang, tak terlalu garang macam ombak di Bali pada umumnya.

Pasir pantai di Dreamland juga putih dan halus, cocok berpadu dengan lautnya yang tenang seolah tanpa gelombang. Seperti biasa, teman saya yang bernama Adam langsung  menceburkan diri ke dalam laut. "Enak lho, airnya dingin", begitu katanya. Tapi saya tetap memutuskan untuk tidak mandi hari itu.

Seperti biasa seraya menikmati keindahan tempat yang kami tuju, sesekali kami langsung mengabadikannya dalam bidikan kamera yang kami bawa. Sisanya, kami jalan-jalan mengitari pantai.

Jujur, pantai ini keren dan tergolong masih sepi dibandingkan pantai lain di Bali. Setidaknya seperti itu kondisi yang kami lihat hari itu. Tapi berbicara turis, mereka tetap ada. Sepertinya di setiap sudut manapun di Bali, hampir selalu ada turis asing terutama yang datang dari Eropa.

Sambil menunggu Adam yang sudah berada di zona nyaman dalam air laut yang katanya dingin, kami berjalan menuju sebuah pondok tak jauh dari pintu masuk yang tadi kami lewati. Perut mulai berontak petanda lapar mulai datang.

Maka jadilah kami memesan beberapa jenis makanan. Saya hanya memesan mi instan dan minuman botol. Saat makan itulah, tiba-tiba kami ditawari untuk bikin tato temprer alaias tato yang bisa menghilang dalam kurun waktu 1 minggu. Akhirnya kami bikin tato, termasuk Adam yang akhirnya berangkat dari sarangnya di laut. Bagian ini salah satu yang seru selama di Bali. Salam traveler!

sumber : detik.com


 With